Tapi
tahukah ternyata ada bulan dan waktu tertentu yang paling baik untuk
melaksanakan akad nikah yang dianjurkan rasulullah SAW. yang dijelaskan
dalam kitab I’aanah at-Thoolibiin
وأن يكون العقد في المسجد ويوم الجمعة وأول النهار وفي شوال وأن يدخل
فيه أيضا
( قوله ويوم الجمعة ) أي وأن يكون في يوم الجمعة لأنه أشرف الأيام
وسيدها وقوله أول النهار أي وأن يكون في أول النهار لخبر اللهم بارك لأمتي في
بكورها حسنه الترمذي ( قوله وفي شوال ) أي ويسن أن يكون العقد في شوال وقوله وأن
يدخل فيه أي ويسن أن يدخل على زوجته في شوال أيضا والدليل عليه وعلى ما قبله خبر
عائشة رضي الله عنها قالت تزوجني رسول الله صلى الله عليه وسلم في شوال ودخل فيه
وأي نسائه كان أحظى عنده مني وفيه رد على من كره ذلك
Hendaknya akad nikah dilaksanak an di masjid, di hari jumat, di permulaan hari (pagi
hari), di bulan syawal dan menjalani dukhul (bersenggama) juga di pagi itu.
(Keteranga n di hari
jumat) artinya hendaknya akad nikah diselengga rakan di hari jumat karena jumat adalah lebih utama dan
pimpinan semua hari.
(Keteranga n di
permulaan hari) artinya hendaknya akad nikah diselengga rakan di awal hari berdasarka n hadits “Ya Allah berkahilah umatku dipagi harinya”
(Dihasanka n oleh
at-Tirmidz i)
(Keteranga n di bulan
syawal) artinya disunahkan akad
nikah diselengga rakan pada bulan
syawal.
(Keteranga n menjalani
dukhul) artinya di sunahkan mendukhul (bersenggama) terhadap istrinya juga di
bulan syawal, dasar adalah hadits riwayat ‘Aisyah ra.
“Rasululla h
shallallaa hu ‘alaihi wa sallam
menikahi dan mendukhul diriku dibulan syawal, dan mana antara
istri-istr i beliau yang lebih utama
ketimbang diriku ?”
Hal ini sekaligus menepis pendapat orang yang membenci
pelaksanaa n akad nikah pada masa-masa
tersebut.
I’aanah at-Thoolib iin
III/273
Dengan
melihat keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa yang terbaik dan
sunnahnya dilakukan pada Jumat pagi di bulan Syawal sekaligus melakukan
hubungan badan pertama kalinya dipagi itu, ciee..
Selain bulan syawal, bulan shafar juga baik untuk akad nikah. Hal ini sebagaima keterangan yang terdapat dalam kitab Nihayah az-Zain karya syaikh Nawawi al-Bantani.
وَيُسَنُّ
أَنْ يَتَزَوَّجَ فِي شَوَّالٍ وَفِي صَفَرٍ لِأَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَزَوَّجَ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا فِي
شَوَّالٍ وَزَوَّجَ ابنَتَهُ فَاطِمَةَ عَلِيًّا فِي شَهْرِ صَفَرٍ
“Dan sunnah pelaksanaan pernikahan pada bulan Syawal dan Shafar karena Rasulullah saw menikah dengan sayyidah Aisyah ra pada bulan Syawal, dan menikahkan putrinya sayyidah Fathimah ra pada bulan Shafar”. (Nawawi al-Bantani, Nihayah az-Zain, Bairut-Dar al-Fikr, tt, h. 200)
“Dan sunnah pelaksanaan pernikahan pada bulan Syawal dan Shafar karena Rasulullah saw menikah dengan sayyidah Aisyah ra pada bulan Syawal, dan menikahkan putrinya sayyidah Fathimah ra pada bulan Shafar”. (Nawawi al-Bantani, Nihayah az-Zain, Bairut-Dar al-Fikr, tt, h. 200)
Wallahu a'lam
(Oleh : Hamim Mustofa)
EmoticonEmoticon